INILAH.COM, Bandung- Polisi siswa (Polsis) dibentuk tak hanya untuk mencegah tawuran tapi juga menginformasikan segala bentuk permasalahan yang ada di masing-masing sekolah di Kota Bandung.
Wakapolrestabes Bandung AKBP Dadang Hartanto menjelaskan, fungsi dari pembentukan Polisi Siswa (Polsis) sebagai langkah pencegahan tawuran antarpelajar.
"Nanti kita juga rutin melakukan pertemuan antar-sekolah untuk mendeteksi jika saja ada tindakan-tindakan yang mengarah pada tawuran atau aksi kriminal lainnya," bebernya.
Di samping itu, Dadang menjelaskan, polisi juga akan bekerjasama dengan OSIS, asosiasi Kepala Sekolah dan Guru untuk memberikan pemahaman mengenai tugas kepolisian.
Diharapkan para siswa yang dilantik sebagai Polsis bisa memberikan teladan kepada siswa lainnya agar menghindari tawuran dan berprilaku lebih baik.
Disinggung perbedaan Polisi Keamana Sekolah (PKS) dan Polsis, Dadang menjelaskan PKS lebih kepada pengaturan ketertiban sekolah. Sedangkan Polsis lebih kepada konflik internal sekolah dan antar-sekolah.
"Sistemnya adalah melakukan pembinaan dan menginformasikan. Jadi kapasistasnya tidak sebagai penindak, hanya mendorong teman-temannya untuk berbuat baik," tuturnya.
Jika dalam tugasnya, Polsis menemukan kejanggalan yang berpotensi kepada tawuran dan kriminalitas lainnya, maka hal tersebut akan dikordinasikan kepada para pembina yang berasal dari anggoa Polri.[ito]
Anda sedang membaca artikel tentang
Keberadaan Polisi Siswa Beda dengan PKS
Dengan url
http://pendidikanseo.blogspot.com/2012/10/keberadaan-polisi-siswa-beda-dengan-pks.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Keberadaan Polisi Siswa Beda dengan PKS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Keberadaan Polisi Siswa Beda dengan PKS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar